Asam okso
Asam okso adalah asam yang mengandung satu atom hidrogen yang
terikat pada satu atom oksigen.Rumusan asam okso biasanya diawali dengan H
diikuti dengan unsur pusat kemudian O (HnXOm).Asam ini terurai dalam air dengan memutuskan ikatan
hidrogen-oksigen tersebut dan membentuk ion-ion hidronium (H3O+)
dan anion poliatomik.
Sering sekali dua atau lebih asam okso mempunyai atom pusat yang
sama tetapi jumlah O yang berbeda. Dimulai dengan asam okso yang namanya
diakhiri dengan “-at”. Kita gunakan aturan
a.
Penambahan satu atom O: asamnya disebut asam
“per-at”. Contoh HClO3 asam klorat menjadi HClO4 asam
perklorat
b.
Pengurangan satu atom O: asamnya disebut asam
“-it”. Contoh HNO3 asam nitrat menjadi HNO2-
asam nitrit.
c.
Pengurangan dua atom O: asamnya disebut asam
“hipo-it”. Contoh HBrO3 asam bromate menjadi HBrO asam hipobromit.
Kekuatan dari suatu asam okso tergantung dari dua factor:
1.
Jumlah atom oksigen (n) dalam strukturnya
2.
Tempat atom logam (X) dalam tabel periodic
Sebelum memeriksa kecenderungan periodiknya, kita lihat dulu
mengapa jumlah oksigen dalam asam akan mempengaruhi keasamannya.
Asam okso
dengan pusat nonlogam yang sama
Untuk asam
okso yang memiliki nonlogam yang sama, lebih banyak jumlah atom oksigen dalam
strukturnya, lebih kuat asamnya.
Misal perbandingan antara sam sulfat dengan asam sulfit. Suatu
asam okso akan bereaksi sebagai asam dalam air karena sebuah atom hydrogen dari
salah satu ikatan O-H dipindahkan ke molekul air yang disekelilingnya untuk
menghasilkan ion hydronium, H3O+. reaksi ionisasi akan berjalan sempurna, tetapi
apabila kita anggap sebagai kesetimbangan, maka tingkat ionisasi kekanan ini
ditentukan oleh dua factor. Pertama kecendrungan dari molekul asam okso (H2SO4)
untuk memberikan protonnya.Dan kedua, kecenderungan dari anion (HSO4-)
untuk menerima proton dan untuk membentuk senyawa asamnya kembali.
Kecenderungan dari molekul asam untuk memberikan protonnya
ditentukan oleh polaritas ikatan O-H.makin besar muatan positif parsial dari
hydrogen, makin mudah hydrogen tersebut untuk memisahkan diri dari molekulnya
sebagai ion H+. lihat struktur dari H2SO4,
suatu asam kuat dalam air dan struktur H2SO3 suatu asam
lemah ( dalam larutan 1 M hanya
terionisasi 11% )
(gambar)
Perhatikan bahwa atom oksigen yang tidak terikat pada atom
hydrogen disebut oksigen sunyi.Pada masing-masing asam belerang terikat pada
dua gugus O-H.akan tetapi, pada H2SO4 belerangnya juga
terikat pada dua oksigen sunyi, sedangkan dalam H2SO3
belerang hanya terikat pada satu oksigen sunyi.
Oksigen sunyi mempunyai pengaruh untuk menarik kerapatan electron
dari atom belerang sehingga belerang akan bermuatan positif, dimana kekuatannya
pada H2SO4 lebih besar dari pada H2SO3.
Muatan positif dari belerang cenderung menarik kerapatan electron
dari ikatan S-O yang lain, lalu dari ikatan O-H sehingga menarik muatan positif
parsial dari hydrogen. Pengaruhnya pada H2SO4 lebih besar
dari pada H2SO3 karena muatan positif S dalam H2SO4
lebih besar dari pada di H2SO3.Jadi, hydrogen dalam asam
sulfat membawa muatan positif parsial lebih banyak dari pada asam sulfit.Hal
ini membuat asam sulfat menjadi donor ion H+ yang baik dari pada
asam sulfit.
Sekarang marilah kita lihat bagaimana struktur dari anion
mempengaruhi kekuatan dari asam okso. Ion yang terbentuk ketika H2SO4
dan H2SO3 melepas protonnya adalah sebagai berikut
(gambar)
Dalam menggambarkan muatan formal, muatan negative dari anion akan
ditempatkan pada salah satu atom oksigen. Untuk HSO4- ada
tiga struktur resonansi yang ekuivalen
(gambar)
Yang berarti sebuah muatan negative akan tersebar pada ketiga atom
oksigen sehingga sebuah atom oksigen hanya membawa muatan -1/3. Apabila
digambarkan resonansi yang sama untuk ion HSO3-, hanya
akan tersebar pada dua atom oksigen sehingga tiap oksigen mempunyai muatan
-1/2.
Apabila kedua atom ini dibandingkan, maka muatan negative yang
lebih besar dari ion HSO3- lebih mampu untuk menangkap sebuah proton dan
membentuk molekul H2SO3 kembali.
Jadi, dapat disimpulkan. Oleh karena H2SO4
mempunyai jumlah oksigen sunyi lebih besar, H2SO4akan
lebih mudah melepaskan protonnya dari pada H2SO3. Hal ini
disebabkan oleh tiap oksigen dalam ion HSO4- membawa ion
negative yang lebih rendah dari pada tiap oksigen dalam ion HSO3-
sehingga ion HSO4- mempunyai kemampuan yang lebih rendah
untuk menangkap proton kembali. Berdasarkan dua hal ini maka larutan asam
sulfat akan lebih terionisasi sempurna dari pada asam sulfit, berarti H2SO4
adalah asam yang lebih kuat.
Keterangan yang sama dapat diberikan untuk asam okso dari nonlogam
lain.
Asam okso
dengan atom pusat non logam yang berlainan
Untuk asam
okso dengan jumlah oksigen yang sama disekitar nonlogam, keasamannya ditentukan
oleh elektronegatifitas nonlogamnya atau dengan kata lain oleh ketak nonlogam
tersebut pada tabel periodic. Misalnya asam okso dari halogen dengan
rumus umum HXO3.
Apabila elektronegatifitas dari X meningkat, kepadatan electron akan ditarik dari oksigen, termasuk
satu yang terikat pada hydrogen. Hal ini juga menyebabkan penarikan electron dari ikatan O-H sehingga
meningkatakan muatan positif parsial dari atom hydrogen. Hal ini akan
mempermudah molekul untuk melepaskan hydrogen sebagai ion H+.
Dalam tabel periodic, elektronegativitas meningkat dari bawah ke
atas dalam satu golongan.Hal ini berarti keasaman dari asam okso meningkat dari
iodium yang berada di bawah pada Golongan VII A ke klor di puncak golongan.
kenaikan
kekuatan asam
HIO3 <
HBrO3< HClO3
Kecenderungan serupa terlihat pada asam okso dari golongan lain.
Misalnya H3PO4 lebih kuat dari pada H3AsO4
dan H2SO4 lebih kuat dari pada H2SeO4.
Telah juga dipelajari bahwa elektronegativitas naik dari kiri
kekanan dalam satu periode dan telah diperhatikan bahwa kekuatan asam okso
meningkat dengan arah yang sama
Kekuatan asam okso
Semakin
meningkat
Semakin menurun
Misalnya dari fosfor ke klor
elektronegativitas
dari atom pusat meningkat
(gambar)
Keasaman
dari asam okso meningkat
Perhatikan, dari kiri kekanan bukan
hanya elektronegativitas atom pusat yang meningkat melainkan juga banyaknya
oksigen sunyi bertambah.
Bebrapa
jenis asam okso
·
Asam
okso fosfor
Asam fosfat,
H3PO4.Asam fosfat
adalah asam utama yang digunakan dalam industri kimia, dihasilkan dengan
hidrasi fosfor petoksida, P4O10. Asam fosfat
komersial memiliki kemurnian 75-85%.Asam murninya adalah senyawa kristalin (mp.
42.35° C). Satu atom oksigen terminal dan tiga gugus OH diikat pada atom
fosfor di pusat tetrahedral. Ketiga gugus OH dapat melepaskan proton,
membuat asam ini adalah asam berbasa tiga (pK1 = 2.15). Bila dua asam fosfat
berkondensasi dan melepaskan satu molekul air, dihasilkan asam pirofosfat, H4P2O7.
Asam fosfit,
H3PO3, satu atom H
mengganti gugus OH dalam asam fosfat. Karena masih ada dua gugus OH, asam
ini berbasa dua.
Asam
hipofosfit, H3PO2,
dua gugus OH asam fosfat diganti dengan atom H. Satu gugus OH sisanya
membuat asam ini berbasa satu. Bila tetrahedral PO4 dalam asam
terikat dengan jembatan O, berbagai asam fosfat terkondensasi akan
dihasilkan. Adenosin trifosfat (ATP), asam deoksiribo nukleat
(DNA), dsb., yang mengandung lingkungan asam trifosfat digabungkan dengan
adenosin. Senyawa-senyawa ini sangat penting dalam sistem biologis.
·
Asamokso
belerang
Walaupun dikenal banyak asam okso
dari belerang, sebagian besar tidak stabil dan tidak dapat diisolasi. Asam-asam
okso ini dibentuk dengan kombinasi ikatan S=O, S-OH, S-O-S, dan S-S dengan atom
pusat belerang. Karena bilangan oksidasi belerang bervariasi cukup besar, di
sini terlibat berbagai kesetimbangan redoks.
Asam sulfat,
H2SO4.Asam sulfat
adalah senyawa dasar yang penting dan dihasilkan dalam jumlah terbesar (ranking
pertama dari segi jumlah) dari semua senyawa anorganik yang dihasilkan
industri.Asam sulfat murni adalah cairan kental (mp 10.37 oC), dan
melarut dalam air dengan menghasilkan sejumlah besar panas menghasilkan larutan
asam kuat.
Asam
tiosulfat, H2S2O3. Walaupun asam ini akan dihasilkan bila tiosulfat diasamkan, asam
bebasnya tidak stabil. Ion S2O32- dihasilkan
dengan mengganti satu oksigen dari ion SO42- dengan
belerang, dan asam tiosulfat ini adalah reduktor sedang.
Asam
sulfit, H2SO3. Garam sulfit sangat stabil namun asam bebasnya belum pernah
diisolasi. Ion SO32- memiliki simetri piramida dan
merupakan reagen pereduksi.Dalam asam ditionat, H2S2O6,
ion ditionat, S2O62-, bilangan oksidasi belerang
adalah +5, dan terbentuk ikatan S-S.Senyawa ditionat adalah bahan pereduksi
yang sangat kuat.
Berikut ini daftar tabel asam okso dan
anionnya.
Asam okso
|
Rumus kimia
|
Anion
|
Rumus Kimia
Anion
|
asam asetat
|
CH3COOH
|
asetat
|
CH3COO-
|
asam karbonat
|
H2CO3
|
karbonat
|
CO32-
|
asam klorat
|
HClO3
|
klorat
|
ClO3=
|
asam klorit
|
HClO2
|
klorit
|
ClO2-
|
asam hipoklorit
|
HClO
|
hipoklorit
|
ClO-
|
asam iodat
|
HIO3
|
iodat
|
IO3-
|
asam nitrat
|
HNO3
|
nitrat
|
NO3-
|
asam nitrit
|
HNO2
|
nitrit
|
NO2-
|
asam perklorat
|
HClO4
|
perklorat
|
ClO4-
|
asam fosfat
|
H3PO4
|
fosfat
|
PO43-
|
asam fosfit
|
H3PO3
|
fosfit
|
PO33-
|
asam sulfat
|
H2SO4
|
sulfat
|
SO42-
|
asam sulfit
|
H2SO3
|
sulfit
|
SO32-
|
Beberapa asam-asam okso tersebut merupakan
asam kuat. Misalnya HClO3 , HClO4, HBrO3,HBrO4,
HIO3, HIO4, H2SO4, HNO3.
DAFTAR PUSTAKA
James E. Brady.Kimia Universitas
Asas dan Struktur Jilid Satu.Binarupa Aksara:Tangerang
http:// www.books.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar