cHemIstry it's so real....!!!!!

Apa yaNg tidak Dapat DijElaskaN OLeh akaL sEhat daPAt dijeLAskAn OLeh ILmu pengEtaHuan,,,!!!

Dan ILmu I2 tidaK LAin Dan tidak Bukan aDalah Ilmu KImia... :)

Rabu, 11 April 2012

asam okso


Asam okso
Asam okso adalah asam yang mengandung satu atom hidrogen yang terikat pada satu atom oksigen.Rumusan asam okso biasanya diawali dengan H diikuti dengan unsur pusat kemudian O (HnXOm).Asam ini terurai dalam air dengan memutuskan ikatan hidrogen-oksigen tersebut dan membentuk ion-ion hidronium (H3O+) dan anion poliatomik.
Sering sekali dua atau lebih asam okso mempunyai atom pusat yang sama tetapi jumlah O yang berbeda. Dimulai dengan asam okso yang namanya diakhiri dengan “-at”. Kita gunakan aturan
a.       Penambahan satu atom O: asamnya disebut asam “per-at”. Contoh HClO3 asam klorat menjadi HClO4 asam perklorat
b.      Pengurangan satu atom O: asamnya disebut asam “-it”. Contoh HNO3 asam nitrat menjadi HNO2- asam nitrit.
c.       Pengurangan dua atom O: asamnya disebut asam “hipo-it”. Contoh HBrO3 asam bromate menjadi HBrO asam hipobromit.

Kekuatan dari suatu asam okso tergantung dari dua factor:
1.       Jumlah atom oksigen (n) dalam strukturnya
2.       Tempat atom logam (X) dalam tabel periodic
Sebelum memeriksa kecenderungan periodiknya, kita lihat dulu mengapa jumlah oksigen dalam asam akan mempengaruhi keasamannya.

Asam okso dengan pusat nonlogam yang sama
Untuk asam okso yang memiliki nonlogam yang sama, lebih banyak jumlah atom oksigen dalam strukturnya, lebih kuat asamnya.
Misal perbandingan antara sam sulfat dengan asam sulfit. Suatu asam okso akan bereaksi sebagai asam dalam air karena sebuah atom hydrogen dari salah satu ikatan O-H dipindahkan ke molekul air yang disekelilingnya untuk menghasilkan ion hydronium, H3O+. reaksi  ionisasi akan berjalan sempurna, tetapi apabila kita anggap sebagai kesetimbangan, maka tingkat ionisasi kekanan ini ditentukan oleh dua factor. Pertama kecendrungan dari molekul asam okso (H2SO4) untuk memberikan protonnya.Dan kedua, kecenderungan dari anion (HSO4-) untuk menerima proton dan untuk membentuk senyawa asamnya kembali.
Kecenderungan dari molekul asam untuk memberikan protonnya ditentukan oleh polaritas ikatan O-H.makin besar muatan positif parsial dari hydrogen, makin mudah hydrogen tersebut untuk memisahkan diri dari molekulnya sebagai ion H+. lihat struktur dari H2SO4, suatu asam kuat dalam air dan struktur H2SO3 suatu asam lemah ( dalam larutan 1 M hanya terionisasi 11% )


(gambar)

Perhatikan bahwa atom oksigen yang tidak terikat pada atom hydrogen disebut oksigen sunyi.Pada masing-masing asam belerang terikat pada dua gugus O-H.akan tetapi, pada H2SO4 belerangnya juga terikat pada dua oksigen sunyi, sedangkan dalam H2SO3 belerang hanya terikat pada satu oksigen sunyi.
Oksigen sunyi mempunyai pengaruh untuk menarik kerapatan electron dari atom belerang sehingga belerang akan bermuatan positif, dimana kekuatannya pada H2SO4 lebih besar dari pada H2SO3.
Muatan positif dari belerang cenderung menarik kerapatan electron dari ikatan S-O yang lain, lalu dari ikatan O-H sehingga menarik muatan positif parsial dari hydrogen. Pengaruhnya pada H2SO4 lebih besar dari pada H2SO3 karena muatan positif S dalam H2SO4 lebih besar dari pada di H2SO3.Jadi, hydrogen dalam asam sulfat membawa muatan positif parsial lebih banyak dari pada asam sulfit.Hal ini membuat asam sulfat menjadi donor ion H+ yang baik dari pada asam sulfit.
Sekarang marilah kita lihat bagaimana struktur dari anion mempengaruhi kekuatan dari asam okso. Ion yang terbentuk ketika H2SO4 dan H2SO3 melepas protonnya adalah  sebagai berikut

(gambar)

Dalam menggambarkan muatan formal, muatan negative dari anion akan ditempatkan pada salah satu atom oksigen. Untuk HSO4- ada tiga struktur resonansi yang ekuivalen

(gambar)

Yang berarti sebuah muatan negative akan tersebar pada ketiga atom oksigen sehingga sebuah atom oksigen hanya membawa muatan -1/3. Apabila digambarkan resonansi yang sama untuk ion HSO­3-, hanya akan tersebar pada dua atom oksigen sehingga tiap oksigen mempunyai muatan -1/2.
Apabila kedua atom ini dibandingkan, maka muatan negative yang lebih besar dari ion HSO3-  lebih mampu untuk menangkap sebuah proton dan membentuk molekul H2SO3 kembali.
Jadi, dapat disimpulkan. Oleh karena H2SO4 mempunyai jumlah oksigen sunyi lebih besar, H2SO4akan lebih mudah melepaskan protonnya dari pada H2SO3. Hal ini disebabkan oleh tiap oksigen dalam ion HSO4- membawa ion negative yang lebih rendah dari pada tiap oksigen dalam ion HSO3- sehingga ion HSO4- mempunyai kemampuan yang lebih rendah untuk menangkap proton kembali. Berdasarkan dua hal ini maka larutan asam sulfat akan lebih terionisasi sempurna dari pada asam sulfit, berarti H2SO4 adalah asam yang lebih kuat.
Keterangan yang sama dapat diberikan untuk asam okso dari nonlogam lain.

Asam okso dengan atom pusat non logam yang berlainan
Untuk asam okso dengan jumlah oksigen yang sama disekitar nonlogam, keasamannya ditentukan oleh elektronegatifitas nonlogamnya atau dengan kata lain oleh ketak nonlogam tersebut pada tabel periodic. Misalnya asam okso dari halogen dengan rumus umum HXO3.
Apabila elektronegatifitas dari X meningkat, kepadatan electron akan ditarik dari oksigen, termasuk satu yang terikat pada hydrogen. Hal ini juga menyebabkan penarikan  electron dari ikatan O-H sehingga meningkatakan muatan positif parsial dari atom hydrogen. Hal ini akan mempermudah molekul untuk melepaskan hydrogen sebagai ion H+.
Dalam tabel periodic, elektronegativitas meningkat dari bawah ke atas dalam satu golongan.Hal ini berarti keasaman dari asam okso meningkat dari iodium yang berada di bawah pada Golongan VII A ke klor di puncak golongan.
kenaikan kekuatan asam
HIO3 < HBrO3< HClO3
Kecenderungan serupa terlihat pada asam okso dari golongan lain. Misalnya H3PO4 lebih kuat dari pada H3AsO4 dan H2SO4 lebih kuat dari pada H2SeO4.
Telah juga dipelajari bahwa elektronegativitas naik dari kiri kekanan dalam satu periode dan telah diperhatikan bahwa kekuatan asam okso meningkat dengan arah yang sama
Kekuatan asam okso
                                        Semakin meningkat


Semakin menurun


Misalnya dari fosfor ke klor
elektronegativitas dari atom pusat meningkat

(gambar)



 
Keasaman dari asam okso meningkat
Perhatikan, dari kiri kekanan bukan hanya elektronegativitas atom pusat yang meningkat melainkan juga banyaknya oksigen sunyi bertambah.

Bebrapa jenis asam okso
·         Asam okso fosfor
Asam fosfat, H3PO4.Asam fosfat adalah asam utama yang digunakan dalam industri kimia, dihasilkan dengan hidrasi fosfor petoksida, P4O10. Asam fosfat komersial memiliki kemurnian 75-85%.Asam murninya adalah senyawa kristalin (mp. 42.35° C).  Satu atom oksigen terminal dan tiga gugus OH diikat pada atom fosfor di pusat tetrahedral.  Ketiga gugus OH dapat melepaskan proton, membuat asam ini adalah asam berbasa tiga (pK1 = 2.15). Bila dua asam fosfat berkondensasi dan melepaskan satu molekul air, dihasilkan asam pirofosfat, H4P2O7.
Asam fosfit, H3PO3, satu atom H mengganti gugus OH dalam asam fosfat. Karena masih ada dua gugus OH, asam ini berbasa dua.
Asam hipofosfit, H3PO2, dua gugus OH asam fosfat diganti dengan atom H. Satu gugus OH sisanya membuat asam ini berbasa satu. Bila tetrahedral PO4 dalam asam terikat dengan jembatan O, berbagai asam fosfat terkondensasi akan  dihasilkan.  Adenosin  trifosfat (ATP), asam deoksiribo nukleat (DNA), dsb., yang mengandung lingkungan asam trifosfat digabungkan dengan adenosin.  Senyawa-senyawa ini sangat penting dalam sistem biologis.
·         Asamokso belerang
Walaupun dikenal banyak asam okso dari belerang, sebagian besar tidak stabil dan tidak dapat diisolasi. Asam-asam okso ini dibentuk dengan kombinasi ikatan S=O, S-OH, S-O-S, dan S-S dengan atom pusat belerang. Karena bilangan oksidasi belerang bervariasi cukup besar, di sini terlibat berbagai kesetimbangan redoks.
Asam sulfat, H2SO4.Asam sulfat adalah senyawa dasar yang penting dan dihasilkan dalam jumlah terbesar (ranking pertama dari segi jumlah) dari semua senyawa anorganik yang dihasilkan industri.Asam sulfat murni adalah cairan kental (mp 10.37 oC), dan melarut dalam air dengan menghasilkan sejumlah besar panas menghasilkan larutan asam kuat.
Asam tiosulfat, H2S2O3. Walaupun asam ini akan dihasilkan bila tiosulfat diasamkan, asam bebasnya tidak stabil. Ion S2O32- dihasilkan dengan mengganti satu oksigen dari ion SO42- dengan belerang, dan asam tiosulfat ini adalah reduktor sedang.
Asam sulfit,  H2SO3. Garam sulfit sangat stabil namun asam bebasnya belum pernah diisolasi.  Ion SO32- memiliki simetri piramida dan merupakan reagen pereduksi.Dalam asam ditionat, H2S2O6, ion ditionat, S2O62-, bilangan oksidasi belerang adalah +5, dan terbentuk ikatan S-S.Senyawa ditionat adalah bahan pereduksi yang sangat kuat.

Berikut ini daftar tabel asam okso dan anionnya.
Asam okso
Rumus kimia
Anion
Rumus Kimia Anion
asam asetat
CH3COOH
asetat
CH3COO-
asam karbonat
H2CO3
karbonat
CO32-
asam klorat
HClO3
klorat
ClO3=
asam klorit
HClO2
klorit
ClO2-
asam hipoklorit
HClO
hipoklorit
ClO-
asam iodat
HIO3
iodat
IO3-
asam nitrat
HNO3
nitrat
NO3-
asam nitrit
HNO2
nitrit
NO2-
asam perklorat
HClO4
perklorat
ClO4-
asam fosfat
H3PO4
fosfat
PO43-
asam fosfit
H3PO3
fosfit
PO33-
asam sulfat
H2SO4
sulfat
SO42-
asam sulfit
H2SO3
sulfit
SO32-
Beberapa asam-asam okso tersebut merupakan asam kuat. Misalnya HClO3 , HClO4, HBrO3,HBrO4, HIO3, HIO4, H2SO4, HNO3.

DAFTAR PUSTAKA
James E. Brady.Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu.Binarupa Aksara:Tangerang
http:// www.books.htm










Tidak ada komentar:

Posting Komentar